Buat & Unduh Jadwal Sholat Bulanan - Indonesia

Read More

Waspadai Misionaris Memanfaatkan Musibah Banjir



Mediaumat. Jakarta. Misionaris memang kerap Kali memanfaatkan musibah menimpa Umat Islam Yang untuk memurtadkan Umat Islam. Andi, salat seorang Relawan mengatakan keberadaan Lembaga keagamaan di Luar Islam Yang memanfaatkan musibah banjir inisial harus diwaspadai.
"Kami Perlu menjaga akidah Warga biar nggak dimanfaatkan mereka," bebernya.
Lelaki Yang sering jadi Relawan TIAP Kali Bojong Pulo banjir, mengatakan sejak 2.007 misionaris sudah berusaha memasuki wilayah inisial untuk memanfaatkan musibah inisial."Tahun 2007, mereka bawa banyak MAKANAN Dan diberikan Ke Warga, namun mereka memberikan syarat agar Bisa menyanyi-nyanyi lagu Rohani di posko pengungsi, disitu SAYA Tolak," akunya.
Andi Ulasan Sangat bersyukur Artikel Baru dibukanya Posko Peduli Banjir HTI di Bojong Pulo Yang membantu meringankan NET Korban banjir. "Semoga Suami Bisa bemanfaat Dan SAYA Ulasan Sangat berterimakasih sama HT Atas bantuannya," pungkasnya
Warga Bojong Rawa Buaya Kelurahan Pulo Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat mengaku mendapat Proforma mendapatkan bantuan bahasa Dari Pemprov DKI Jakarta. "Proforma ADA mendapatkan bantuan sama Sekali Ke wilayah Kami padahal Kami Warga DKI Jakarta JUGA," ujar Ati, Warga Bojong Pulo kepada mediaumat.com, Ahad (20/1).
Ati menuturkan mendapatkan bantuan Dulu ADA SAAT banjir years 2007, namun untuk SAAT inisial Proforma ADA sama Sekali mendapatkan bantuan. "Ada pun mendapatkan bantuan ITU bahasa Dari perseorangan," akunya []. Fatih Mujahid
Read More

Khilafah ITU Pernah Ada



Dr Rahmat Kurnia (DPP Hizbut Tahrir Indonesia)
Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfudz MD, Ahad 20 Januari 2.013 menyampaikan bahwa khilafah SISTEM Yang digagas HTI Gagal Dalam, penerapan. "Khalifah Islam tidak ADA Dan tidak Akan pernah ADA. Telkomnika Yang digagas HTI Gagal Dan sama sulitnya Artikel Baru Demokrasi. HTI programnya jelas menjadi `negara Islam. Silahkan kalau perjuangkan Bisa ", ungkapnya Dalam, sebuah Acara di Medan, Sumatera Utara. 
 Khalifah Islam tidak ada? Pernyataan inisial bertentangan Artikel Baru nash-nash syar'iy maupun Realitas. Secara syar'iy, banyak bertebaran hadits Yang menyebutkan bahwa khilafah ITU SISTEM Illustrasi Islam. Sekedar Contoh, di Dalam, hadits Riwayat Imam Ahmad disebut istilah Khilafah 'ala minhajin nubuwwah, Imam Bukhari meriwayatkan hadits Muslim Dan Yang mengandung istilah Khulafa (bentuk jamak bahasa Dari khalifah), dan jumlah Imam Muslim meriwayatkan hadits tentang Khalifah. SEMENTARA ITU, Realitas menunjukkan bahwa khilafah wujud di Dunia lebih bahasa Dari 12 Abad. 
Tidak Heran, para Ahli Hukum Dan konstitusi Islam mencatat SISTEM khilafah inisial. Misalnya, Imam Jalaluddin as-Suyuthi menulis 'Tarikh Khulafa' Yang menceritakan sejarah kekhilafahan, begitu JUGA Imam al-Mawardi menulis 'al-Ahkam as-Sulthâniyyah' Yang merinci tentang SISTEM kekhilafahan. Siapapun Yang Belajar Tarikh Islam Pasti Belajar tentang Khulafurrosyidin seperti Kholifah Abu Bakar ra, Umar bin Khaththab ra., Utsman bin Affan ra. Dan Ali bin Abi Thalib ra.Bukankah para Kholifah Yang merupakan sahabat Rosulullah SAW inisial menjalankan SISTEM Khilafah sehingga mereka disebut Kholifah? Kalau SISTEM khilafah tidak ADA, bagaimana Artikel Baru sejarah Khilafah Umayyah, Abbasiyah Khilafah? 
Lalu, kalau Bukan khilafah, SISTEM Apa Yang dihancurkan oleh Musthafa Kamal Artikel Baru dukungan Inggris di Turki PADA years 1924? Padahal, Lord Curzon, Menteri Luar Negeri Inggris PADA years 1924 terkait keruntuhan Khilafah Artikel Baru kata-kata berikut: Inti permasalahannya adalah bahwa Turki telah dihancurkan dan tidak akan bangkit lagi, karena kita telah menghancurkan kekuatan spiritualnya: Khilafah dan Islam . "Apabila istilah SISTEM khilafah tidak ditemukan Dalam, Teori Hukum Dan konstitusi Barat, inisial Wajar belaka. Sebab, justru SISTEM Inilah Yang mereka runtuhkan. 
Khilafah tidak Akan pernah ADA? Suami permasalahan Masa Depan. Berbicara Masa Datang bergantung PADA doa hal, yaitu kemampuan mengabstraksikan Masa PENGHASILAN Artikel Baru Masa Depan Dan keyakinan. Berbeda Artikel Baru Mahfudz, Majalah Economist Mampu mengabstraksikan Realitas Yang ADA. Illustrasi edisinya years 1996, Economist meramalkan bahwa PADA Abad Ke 21, Akan ADA doa kekuatan raksasa Ekonomi Yang Muncul, Yang PERTAMA adalah China Dan Yang satunya adalah Lagi kekhalifahan. Lupakah kitd, Jenderal Richard Myers, Kepala Staf Gabungan, ketika berpidato di Pentagon mengatakan: "Acute Kelompok Zarqawi Dunia dibiarkan untuk sukses di Irak, Dalam, pandangan mereka, Maka ITU Akan merupakan Mutasi kekhalifahan Yang mereka angankan, Maka taruhannya adalah Ulasan Sangat Besar BAGI seluruh wilayah ITU "PADA Sisi Lain, seruan khilafah SAAT inisial menggema MULAI bahasa Dari Maroko di Ujung barat hingga Merauke di Ujung Timur.. Siapa pun Yang dapat membaca Realitas Dunia Akan meyakini bahwa khilafah tegak Dilaporkan Akan dapat. Apa Lagi, apabila PADA Masa Lalu Yang khilafah telah Mampu eksis di Dunia Maka SAAT inisial pun mestinya Akan lebih Bisa Lagi untuk mewujudkannya. 
Proforma Lagi, secara imani, kembalinya kekuasaan khilafah merupakan Janji Allah. Misalnya, Dalam, al-Quran surat an-Nur ayat 55. Ayat inisial turun-di Madinah, Penghasilan kena pajak berhasilnya Rasulullah menegakkan pemerintahan Islam. Jadi, Janji inisial untuk kaum Muslimin pasca kesuksesan beliau. Apalagi Illustrasi berbagai hadits shahih Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad meriwayatkan Dan Before kabar Gembira Akan Dilaporkan munculnya khilafah.
 Khilafah sama gagalnya Artikel Baru Demokrasi? Kalau Bicara penyimpangan, tentu Saja kekhilafahan memiliki beberapa penyimpangan seperti penunjukkan Yazid PADA Masa khalifah Muawiyah Masih Hidup, ADA khalifah Yang Hidup Mewah, dsb. Suami justru menunjukkan bahwa khilafah bukanlah SISTEM SISTEM nis melainkan SISTEM manusiawi (basyariah) Yang dapat Saja pelakukanya melanggar syariat. Namun, menyatakan khilafah Gagal seperti gagalnya Demokrasi merupakan pernyataan Yang tidak Bijak. Lihatlah, khilafah berjaya 12 Abad SEMENTARA SISTEM Demokrasi Yang diterapkan Negara Besar Proforma GENAP 3 Abad sudah sekarat. Dalam, Demokrasi, krisis Ekonomi berulang terjadi SEMENTARA Dalam, khilafah Ekonomi stabil karena berbasis dinar dirham Dan. Bahkan secara imani, khilafah merupakan Peninggalan Rasulullah, SEMENTARA Demokrasi bertentangan Artikel Baru ajarannya. [] 
Read More

Rahasia AS-Suriah















Oleh Abu Anas 
Setelah kekalahan Khilafah Utsmani dalam Perang Dunia I, dan lewat Perjanjian Sykes-Picot antara Perancis dan Inggris pada tahun 1916, Perancis menduduki apa yang kita kenal hari ini sebagai negara Suriah. Agar seseorang dapat memahami sejauh mana pengaruh AS di Suriah dan untuk memetakan hubungan antara rezim Assad dan AS, kita harus meninjau sejarah modern Suriah. Berikut ini adalah 10 poin kunci, dalam urutan kronologis, yang dimulai dari masa penjajahan Barat atas Suriah hingga sekarang, yang menyoroti keterlibatan AS di negara itu.
1. AS dan CIA mengatur kudeta militer di Suriah sejak tahun 1949: AS, melalui kedutaan besarnya di Damaskus dan CIA, memimpin kudeta militer pertama yang pernah terjadi di Suriah pada tahun 1949, sebagaimana disebutkan dalam buku “The Game of Nations” yang ditulis oleh Miles Copeland. Hal ini menandai awal perjuangan internasional atas Timur Tengah diantara Amerika Serikat, yang merupakan pendatang baru di percaturan politik dunia, dan Eropa (Perancis dan Inggris) yang memegang pengaruh di wilayah itu namun keluar dari Perang Dunia II dalam keadaan hancur. Kedutaan Besar AS dan CIA terus mendukung beberapa kudeta militer berikutnya di Suriah sepanjang tahun 50-an dan 60-an untuk melawan para pesaing Eropa mereka. Ini merupakan era ketidakstabilan yang berlangsung lebih dari dua dekade.
2. Penarikan pasukan tentara Suriah oleh Hafez dari Perang 1967 adalah untuk mengamankan Israel: Mantan Presiden Suriah, Amin al-Hafiz, mengatakan dalam sebuah wawancara di Al-Jazeera pada tanggal 2 Juli 2001, bahwa Hafez al-Assad, yang kemudian menjadi Menteri Pertahanan, mengirim perintah tegas untuk menarik tentara Suriah dari Dataran Tinggi Golan pada awal Perang 1967. Ini terjadi sebelum tanda-tanda kekalahan atau konfrontasi nyata terhadap militer Israel yang telah menyebabkan pendudukan lokasi yang strategis itu [1]. Melalui langkah inilah, Assad mendapat kepercayaan dari AS untuk mempertahankan perbatasan utara Israel, yang dia terus lakukan selama tiga dekade berikutnya.
3. AS mendukung Suriah melalui Resolusi PBB 242 pada tahun 1967: Resolusi PBB 242 yang disahkan setelah Perang 1967, yang umumnya dikenal sebagai Perang Enam Hari dengan Israel dan pendudukan Dataran Tinggi Golan, yang merupakan hibah dari Suriah, sampai hari ini, dan hak untuk mendapatkan kembali wilayahnya [2]. AS mendukung perjanjian ini dan hak Suriah atas wilayahnya. Hal ini kontras dengan posisi Israel, terlepas dari janji di bibir, untuk menolak setiap gagasan menyerahkan wilayah yang strategis secara geografis ini.
4.   Memperkuat Hubungan AS-Suriah setelah Perang 1973: Setelah perang 1973 dengan Israel, AS seharusnya menghukum Suriah dengan sanksi. Sebaliknya, pada tahun 1974, Presiden Nixon secara pribadi melakukan kunjungan ke Damaskus untuk memperkuat hubungan dengan rezim Assad.
5.    AS menerima pendudukan Suriah atas Lebanon sejak tahun 1976: Pasukan Suriah menyerang Libanon pada awal perang saudara. Diamnya AS untuk tidak menentang pendudukan adalah merupakan “lampu hijau” bagi Hafez al-Assad untuk memulai dan melanjutkan invasi ini sampai tahun 2005, ketika sebuah resolusi oleh mandat Perancis- mendorong Suriah agar keluar sementara AS merasa enggan. Sebuah analisa politik menggambarkan peran AS dengan mengatakan: “[AS] tampak secara diam-diam menyetujui keberlangsungan kekuasaan Suriah di Lebanon.” [3]
6. Kerjasama Suriah dan AS melalui Perjanjian Tai’f pada tahun 1989: Perjanjian Thaif ditandatangani di Arab Saudi antara faksi-faksi Lebanon yang berbeda untuk mengakhiri perang saudara di tahun 1989′. AS adalah broker kekuasaan selain Perancis, Arab Saudi, Mesir dan Suriah yang membantu membuat perjanjian yang, “mendorong dukungan internasional bagi perwalian Suriah atas Lebanon.” [4]
7. Suriah bergabung dengan AS dalam kampanye untuk menyerang Irak pada tahun 1991: Suriah mendukung AS dalam kampanye perang melawan Irak (Operation Desert Storm) dengan mengirim 14.500 prajurit dan personil militernya untuk membantu AS dalam invasinya di Irak [5].
8. AS menjadi mediator negosiasi antara Suriah dan Israel selama tahun 1990-an: Hafez al-Assad menyetujui AS sebagai mediator antara Suriah dan Israel. Kepala Staf Angkatan Darat Suriah, Letnan Jenderal Hikmat al-Shihabi, memimpin delegasi ke AS untuk membahas perundingan perdamaian tentang masalah tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan TV Russia Today, mantan Menteri Pertahanan Suriah dan tokoh utama rezim Assad, Mustafa Tlass, menyatakan dengan tegas bahwa al-Shihabi adalah agen CIA untuk Amerika Serikat. [6]
9.   Kerjasama intelijen antara CIA dan Suriah untuk menyiksa para tahanan sejak tahun 2001: Kerja sama erat antara CIA dan rezim Suriah begitu hangat, bahkan selama saat-saat Suriah disebut sebagai negara bajingan (rogue state), rezim Suriah masih menawarkan jasa untuk melakukan pekerjaan kotor bagi CIA. Rezim menggunakan badan-badan intelijennya yang terkenal jahat untuk mengorek informasi dari para tahanan dan tawanan perang melalui penyiksaan yang dilakukan untuk CIA. Kasus terkenal atas Maher Arar, seorang warga negara Kanada, adalah salah satu contoh yang menjadi berita Internasional. [7]
10. AS mendukung rezim Suriah selama Revolusi Suriah 2011: Sebagaimana yang telah dibahas secara rinci melalui bagian pertama dari seri ini tentang lembaga rezim Assad, AS telah berdiri diam dan menyaksikan pembantaian warga sipil Suriah selama 2 tahun yang terjadi setiap hari, selain menyangkal diperlukannya senjata oleh pihak pemberontak untuk melindungi diri mereka sendiri dan untuk menggulingkan Assad.
Seperti yang jelas terlihat, dalam sejarah modern Suriah sejak awal AS mencoba untuk mengatur agen-agennya berkuasa melalui kudeta militer. Meskipun AS terus memberikan retorika penentangan terhadap Suriah, negeri itu mencapai puncak hegemoninya ketika agennya, Hafez al-Assad, mencapai kekuasaan pada tahun 1970. Sejak al-Assad, Suriah telah menjadi negara kaki tangan rahasia AS untuk melayani kepentingannya di wilayah itu dan melindungi perbatasan utara Israel, sementara secara lahiriah Hafez mengaku sebagai pemimpin perlawanan di wilayah Arab. (rz)
[1] http://www.aljazeera.net/programs/pages/fa527ac3-2308-4892-945e-7978486e3ac5 (arabic)



Read More

jangan tonton

Read More

Dana proyek antiterorisme Densus 88 bersumber dari AS dan penjualan narkoba


BEKASI (Arrahmah.com) – Proyek antiterorisme oleh Densus 88 Antiteror didanai Amerika dan uang panas narkoba, karena itu DPR RI harus mengaudit sumber keuangan Densus. Demikian yang diungkapkan Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman SH.




"Kita punya bukti konkret Densus itu dibiayai Amerika, pada awalnya sebesar sebesar $ 12 juta atau lebih kurang seratus miliaran lebih. Nah, dana itu kontinyu sampai sekarang," ungkapnya dalam kuliah umum ilmiah bertema "Memerangi Syariat Islam dengan Deradikalisasi" di Masjid Muhammad Ramadhan, Ahad (9/10/2011).
Munarman memaparkan salah satu bukti yang terungkap dalam bocoran kawat diplomatik yang telah dibocorkan Wikileaks baru-baru ini. Salah satu bocorannya telah diberitakan di website bahwa sampai sekarang Densus 88 membagi-bagi hadiah berupa uang yang  salah satunya bersumber dari Amerika Serikat.
"Jadi, setiap peristiwa terorisme, setelah penangkapan terhadap para aktivis Islam yang difitnah sebagai teroris itu akan ada bagi-bagi hadiah mereka," paparnya di hadapan seribuan jamaah kajian yang diadakan oleh Majelis Ilmu Ar-Royyan.
"Tempat bagi-bagi hadiah itu salah satu tempatnya di pangkalan kontra terorisme mereka. Pangkalan kontra terorisme mereka ini satu ada di Mega Mendung satunya lagi ada di Akpol Semarang."
Lebih lanjut munarman mengatakan bahwa kedua pangkalan kontraterorisme itu tak bisa diakses oleh siapapun, bahkan oleh polisi biasa. Kasus ini sama dengan laboratorium Namru di Indonesia.
"Namru itu milik Angkatan Laut Amerika Serikat kerjasama dengan Departemen Kesehatan tetapi bahkan Menteri Kesehatan tidak bisa masuk ke laboratorium Namru. Nah sekarang ini kejadian terhadap tubuh kepolisian kita, ada pangkalan-pangkalan mereka yang bahkan polisi sendiri tidak bisa masuk," jelas Ketua An-Nashr Institute itu.
Munarman menambahkan, tidak hanta bersumber dari Amerika Serikat dan dana Densus 88 juga berasal dari bisnis narkoba hasil tangkapan Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Gories Mere kenapa dia ditempatkan jadi kepala BNN? ini sumber uang sebetulnya, karena saat terjadi penangkapan besar-besaran kan barang buktinya ada di BNN itu tidak ada yang tahu kalau barang buktinya dijual kembali untuk biaya-biaya deradikalisasi, itu sumber keuangannya berasal dari situ," ujarnya.
Lebih lanjut Munarman mengungkapkan bahwa Gories Mere adalah orang yang paling berbahaya bagi para mujahidin Indonesia. Kalau polisi punya daftar DPO di kalangan mujahidin yang dituduh teroris, maka sebaliknya orang nomor satu yang masuk daftar DPO mujahidin adalah Gories Mere.
Munarman juga menjelaskan kekuatan polisi Kristen di tubuh Detaseman Khusus (Densus) 88 Antiteror yang sangat berperan dalam memerangi para aktivis Islam.
"Di dalam Densus itu sebenarnya ada unit yang diistimewakan betul daripada unit lainnya, yaitu unit Tim Anti Bom. Tim Anti Bom ini dikomandani langsung oleh Gories Mere. Kuncinya itu merekrut polisi-polisi Kristen dan polisi-polisi kafir lainnya," paparnya.
Uniknya, jelas Munarman, meski Tim Anti Bom ini memiliki tugas buru sergap yang boleh melakukan tembak di tempat, tapi unit Densus ini hanya bisa diakses oleh Gories Mere.
Fungsi dan kewenangan Tim Anti Bom ini, lanjut Munarman, jauh melebihi Densus sendiri. Fungsi Densus hanya menangani pembinaan dan proses hukum para aktivis Islam yang dicap teroris, setelah ditangkap, dijinakkan dan dianggap tidak membahayakan.
"Jadi Densus itu proses penyidikannya saja, tapi tim yang nembak, yang nyergap, yang ngintelin, membunuhi dan memonitor itu Tim Anti Bom," ujarnya.
Biaya operasi Tim Anti Bom, ungkap Munarman, seratus persen ditanggung oleh Amerika Serikat dan biaya dari narkoba, karena pemerintah RI tidak mampu membiayai.
"Biayanya ditanggung sepenuhnya oleh Amerika Serikat dan biaya-biaya dari narkoba. Dalam laporan deradikalisasi itu bahkan Gories Mere sendiri menyebutkan, ‘Karena pemerintah tidak menyediakan dana yang cukup untuk program deradikalisasi maka saya dan teman-teman polisi lain mencari sumber dana dari non-APBN,'" ungkapnya.
Munarman mengungkapkan bahwa  dana non-APBN dalam operasi Tim Anti Bom itu salah satunya adalah penjualan narkoba hasil penangkapan di Badan Narkotika Nasional (BNN). Untuk itu, Munarman mendesak DPR RI agar mengaudit keuangan Densus. (voaI/arrahmah.com)
Read More

Allah SWT ‘Merindukan’ Tobat Kita



Allah SWT tentu benci terhadap hamba-Nya yang bermaksiat kepada-Nya. Namun sebaliknya, Allah SWT amat suka dan bergembira terhadap orang-orang yang segera bertobat dari dosa dan kemaksiatannya. Allah SWT bahkan menegaskan, bahwa ampunan-Nya bagi orang-orang yang mau bertobat adalah selalu lebih besar dari dosa-dosanya.


Dalam hal ini, Rasulullah SAW, sebagaimana dinyatakan oleh Anas bin Malik ra pernah bersabda, bahwa Allah SWT telah berfirman, “Hai anak Adam, sesungguhnya kamu adalah sesuai dengan apa yang kamu panjatkan dan harapkan kepada Diri-Ku. Aku mengampuni kamu atas dosa-dosa yang telah kamu lakukan dan Aku rela. Hai anak Adam, andai dosa-dosamu memenuhi seluruh langit, lalu kamu memohon ampunan-Ku, pasti Aku mengampuni kamu. Hai anak Adam, sesungguhnya kamu, andai kamu mendatangi Aku dengan memikul dosa-dosa sepenuh bumi, kemudian kamu menjumpai Aku dalam keadaan tidak menyekutukan Aku dengan apapun, pasti Aku akan mendatangi kamu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR at-Tirmidzi, hadis hasan-shahih).
Dalam nada yang sama, Rasulullah SAW bersabda, sebagaimana dituturkan Abu Dzarr ra, bahwa Allah SWT telah berfirman, “Siapa saja yang mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Siapa saja yang mendekat kepada-Ku sedepa, Aku mendekat kepadanya sejengkal. Siapa saja yang mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari. Siapa saja yang menjumpai-Ku dengan memikul dosa sepenuh bumi—selama dia tidak menyekutukan Aku dengan apapun—maka aku akan menjumpainya dengan membawa ampunan sepenuh bumi pula.”(HR Muslim).
Anas juga berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, andai kalian berbuat dosa hingga dosa-dosa kalian memenuhi langit dan bumi, kemudian kalian memohon ampunan kepada Allah, maka pasti Allah mengampuni kalian.’” (HR Ahmad).
Abu Hurairah rajuga menuturkan bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jala, saat menciptakan makhluk, Dia menuliskan pada makhkuk itu di atas ‘Arsy-nya: Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.” (HR Muslim).
Karena itulah Rasulullah SAW memberikan petunjuknya secara berulang kepada manusia untuk segara bertobat dari dosa-dosa. Ampunan Allah SWT kepada mereka merupakan rahmat-Nya kepada mereka. Di antara petunjuk Rasulullah SAW tersebut adalah sabdanya, sebagaimana dituturkan oleh Abu Dzarr bahwa Allah SWT telah berfirman, “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat kesalahan malam dan siang hari, sementara Aku mengampuni dosa-dosa seluruhnya. Karena itu, minta ampunlah kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian.” (HR Muslim).
Abu Hurairah menuturkan dari Rasulullah SAW kisah dari penuturan Allah SWT sendiri yang berfirman, “Hamba-Ku berbuat suatu dosa. Ia lalu berkata, ‘Ya Allah ampunilah aku atas dosa-dosaku.” Allah SWT berfirman, ‘Hamba-Ku berbuat suatu dosa dan dia tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang mengampuni dan menghapus dosa-dosa.’ Lalu dia kembali berbuat dosa. Kemudian ia pun kembali berkata, ‘Ya Allah ampunilah aku atas dosa-dosaku.’” Allah SWT berfirman,“Hamba-Ku berbuat suatu dosa dan dia tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang mengampuni dan menghapus dosa-dosa. Lakukanlah apa pun sekehendak kamu maka sesungguhnya Aku pasti mengampunimu.” (HR Muslim).
Karena itulah, Rasulullah SAW menyuruh kita untuk banyak bertobat kepada Allah SWT, sebagaimana sabdanya, “Wahai manusia, bertobatlah kalian kepada Allah SWT dan mintalah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya aku bertobat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR Muslim).
Tentu, Rasul bertobat bukan karena dosa-dosanya, karena beliau terpelihara dari dosa-dosa. Tobat beliau tidak lain merupakan bentuk makrifat beliau kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW juga bersabda, sebagaimana penuturan Abu Musa al-Asy’ari, “Sesungguhnya Allah melapangkan tangannya pada malam hari untuk menerima tobat pelaku kemaksiatan pada siang harinya dan melapangkan tangan-Nya pada siang hari untuk menerima tobat pelaku kemaksiatan pada malam harinya.” (HR Muslim).
Rasulullah SAW, sebagaimana penuturan Abu Hurairah ra juga berkata, “Siapa saja yang bertobat sebelum matahari terbit dari tempat terbenamnya, Allah pasti menerima tobatnya.” (HR Muslim).
Selain itu, sesungguhnya dosa yang diiringi dengan istighfar akan menambah makrifat kepada Allah, pengakuan atas penghambaan kepada-Nya dan menambah upaya merendahkan diri di hadapan-Nya. Hal demikian lebih Allah cintai daripada ketaatan yang diiringi dengan sikap ujub dan lalai.
Alhasil, di penghujung tahun ini, dan dalam rangka menyongsong awal tahun depan, marilah kita segera bertobat, dengan tawbatan nashuha. Sesungguhnya Allah SWT akan selalu ‘merindukan’ tobat kita. (mediaumat.com, 24/12)
Read More

Maulid nabi

Menurut berbagai opini yang berkembang di masyarakat kita saat ini terutama umat islam sedang menjalankan rutinitas tahunan yang terus-menerus di lakukan,,.Baik di kota atau di desa-desa semua melakukan rutinitas religi tersebut...

Tahu kan bulan ini momentum sakral bagi umat islam seluruh dunia... Maulid nabi Muhammad SAW selalu di peringati di mana-mana sebgai wujud penghormatan kepada junjungan sema umat islam...Dan itu tentu saja adalah kegitan yang sangatlah baik dan perlu di lestarikan secara terus-menerus sampai akhir jaman nanti..

Read More

aksi di kedubes

Read More

Di balik harapan

Kita sering menjumpai kasus d masyarakat berkaitan dgn merebaknya hubungan lawan jenis yang berujung kegagalan menuju ijab kobul..
Bnyak faktor yang menjadi sebab patah d tengah jalan hubungan yang d bungkus sehidup semati ketika awal2 menjalin hubungan. 2 belah pihak dadakan menjelma menjadi manusia sempurna d mata satu sama lain..
 Dgn harapan saling terpesona dan saling merasa beruntung bsa d persatukan. Namun seiring waktu janji2 yang d lontarkan perlahan mulai turun, kesempurnaan semu yang di wujudkan juga mulai pudar.. Sbnarnya problemnya

Karena akad awal menjalin hubgan tdk untuk nikah (hanya pengakuan publik saja,coba2,bhkan trparah orientasinya asah kemampuan brhubungan dgn sebanyak2nya biar d kata hebat). Alesan lain adalah tdk seriusnya mempersiapkan diri menuju rumah tangga indikatornya adalah tiap ktmu yang d bahas hanya hal2 awang2 atw janji2 yang tdk realistis..

Maka ktika hubungan itu d lanjutkan justru malah menambah masalah satu sama lain dan malah memunculkan  masalah-masalah baru yang seharusnya tidak menjadi masalah ...
Read More

10 parpol peserta Pemilu 2014:

Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum mengundi nomor urut parpol peserta Pemilu 2014 di Kantor KPU Pusat Jakarta, Senin.

Sejumlah pimpinan dan perwakilan pengurus partai politik peserta Pemilu 2014 menunjukkan nomor urut parpol usai pengundian di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (14/1). KPU melakukan pengundian nomor urut 10 parpol dan tiga partai lokal yang akan mengikuti pemilu 2014. (FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo)







Berikut adalah nomor urut bagi 10 parpol peserta Pemilu 2014:

Partai Nasdem: 1

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 2

Partai Keadilan sejahtera(PKS): 3

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP): 4

Partai Golongan Karya (Golkar): 5

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra): 6

Partai Demokrat: 7

Partai Amanat Nasional (PAN): 8

Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 9

Partai Hanura: 10


Metode pengambilan dan penetapan nomor urut tersebut dilakukan dengan dua tahap.

Pertama, sekjen masing-masing parpol dipersilakan mengambil urutan pengambilan nomor urut sesuai daftar hadir.

Kedua, ketua umum dan sekjen mengambil nomor urut parpol sesuai dengan urutan nomor pengambilan.

Semua ketua umum parpol hadir, kecuali Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Uniknya, sejumlah simpatisan parpol seperti sudah meramalkan nomor urut parpol mereka.

Simpatisan PAN telah membawa selebaran lambang partai dengan tulisan angka 8, PPP membawa spanduk dengan tulisan angka 9, serta Golkar membawa topi bertuliskan angka 5.

Usai penetapan nomor urut kesepuluh parpol, rapat pleno terbuka dilanjutkan dengan pengundian nomor urut bagi parpol lokal dari Provinsi Aceh.

Sebelumnya, berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi verifikasi faktual, KIP Aceh telah menetapkan hanya tiga partai politik lokal yang memenuhi syarat menjadi peserta pemilu di Provinsi Aceh.

Partai Damai Aceh: 11

Partai Nasional Aceh: 12

Partai Aceh: 13

Rapat pleno terbuka itu turut mengundang anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), serta perwakilan lembaga swadaya masyarakat. 
(F013)
Editor: Desy Saputra
Read More

Kapitalisme Pangkal Bencana


Setidaknya ada 10 topik penting yang mencerminkan itu. Pertama, kekayaan alam masih dikuasai dan dijarah asing.Kedua, korupsi masih merajalela dan tidak berhenti, bahkan semakin meluas dan menggurita. Ketiga, persoalan perburuhan yang tidak kunjung selesai. Semuaya berujung pada pengaturan perburuhan ala kapitalisme termasuk tidak adanya jaminan pemenuhan kebutuhan pokok dan pemenuhan kebutuhan dasar (pendidikan, kesehatan, dan keamanan) oleh negara. Keempat, potret hukum dan penegakan keadilan di negeri ini masih terus saja buram. Disamping hukum yang amburadul, para penegaknya banyak yang bengkok. Kelima, proses legislasi yang masih saja mengusung liberalisasi, sarat kepentingan kapitalisme dan merugikan kepentingan rakyat. Keenam, konflik horizontal semakin meluas yang mencerminkan kegagalan konsep Bhineka Tunggal Ika sebagai perekat masyarakat. Ketujuh, meningkatnya kenakalan bahkan kriminalitas remaja sebagai cerminan kegagalan sistem pendidikan nasional. Kedelapan, penanganan isu terorisme dan deradikalisasi masih terus mengikuti pola yang didektekan oleh barat (Amerika) dan terus menjadikan Islam dan umat sebagai target. Kesembilan, penghinaan dan pelecehan terhadap Nabi saw terjadi berulang-ulang. Kesepuluh, dunia Islam khususnya kawasan Arab mengalami pergolakan. Revolusi yang dinamakan Musim Semi Arab (Arab’s spring) terjadi di seluruh kawasan Arab, meski dengan tingkat yang berbeda-beda. Namun semuanya memberi pesan yang sama, bahwa umat telah muak dengan sistem dan rezim serta para penguasa mereka yang selama ini telah menindasnya dan setia melayani kepentingan tuan-tuan barat mereka yang sejatinya adalah penjajah. Sebagian besar revolusi telah mereda dan berhasil ”dibelokkan dan dibajak” oleh barat, kecuali revolusi Suria. Revolusi Suria terus berlangsung dengan sifat Islaminya dimana tuntutan penerapan syaraiah dan penegakan al-Khilafah mewarnai jalannya revolusi Suria itu.

Syariah dan Khilafah Solusinya
Menilik berbagai persoalan yang timbul di sepanjang tahun 2012 sebagaimana diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
Pertama, Setiap penerapan sistem sekuler, yakni sistem yang tidak bersumber dari Allah SWT, Sang Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta yang Maha Tahu, pasti akan menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi umat manusia di berbagai bidang kehidupan.
Dikuasainya sumber daya dan kekayaan alam negeri ini oleh kekuatan asing, kelamnya persoalan perburuhan, maraknya korupsi di seluruh sendi di seantero negeri, konflik horizontal yang tiada henti, kenakalan dan kriminalitas di kalangan remaja yang tumbuh di mana-mana, adalah bukti nyata dari kerusakan dan kerugian itu. Ditambah dengan kezaliman yang diderita umat di berbagai negara, penghinaan terhadap Nabi yang terus terjadi serta sulitnya perubahan ke arah Islam, karena dihambat oleh negara Barat yang tidak mau kehilangan kendali kontrol atas wilayah-wilayah di Dunia Islam. Semua itu pada akhirnya mendatangkan kesempitan dalam kehidupan umat manusia, bukan hanya umat Islam. Dan semua kesempitan itu pada dasarnya akibat ditinggalkannya petunjuk dari Allah SWT dalam pengelolaan berbagai interaksi dan urusan di masyarakat. Itulah yang jauh-jauh hari sesungguhnya telah diperingatkan oleh Allah SWT kepada kita semua. Allah SWT berfirman kepada kita semua:
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى *وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا
Dan jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit(TQS Thaha [20]: 123-124)

Imam Ibn Katsir menjelaskan dalam kitab tafsirnya: “Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku, yakni menyalahi perintah-Ku dan apa yang Aku turunkan kepada rasul-Ku, ia berpaling darinya dan berpura-pura melupakannya dan mengambil dari selainnya sebagai petunjuknya; “maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit” yakni di dunia.” (Imam Ibn Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm).
Semestinya semua itu menyadarkan kita untuk segera meninggalkan segala bentuk sistem dan ideologi kufur, terutama kapitalisme yang nyata-nyata sangat merusak dan merugikan umat manusia. Juga mendorong kita untuk bersegera kembali kepada jalan yang benar, yakni jalan yang diridhai Allah SWT.
Kedua, Demokrasi yang dalam teorinya adalah sistem yang memberikan ruang kepada kehendak rakyat, tapi dalam kenyataannya negara-negara Barat tidak pernah membiarkan rakyat di negeri-negeri Muslim membawa negaranya ke arah Islam. Mereka selalu berusaha agar sistem yang diterapkan tetaplah sistem sekuler, meski dibolehkan dengan selubung Islam; serta penguasanya tetaplah siapa yang mau kompromi dengan kepentingan Barat.
Itulah yang terjadi saat ini di negeri ini, sebagaimana tampak dari proses legislasi di parlemen dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah, khususnya di bidang ekonomi dan politik, seperti terlihat dalam program war on terrorismyang sangat pro terhadap kepentingan Barat. Cengkeraman Barat juga tampak di negeri-negeri muslim yang tengah bergolak seperti di Suriah, begitu juga di Mesir dan negara-negara lain di kawasan Timur Tengah. Bahkan Palestina yang telah diakui sebagai sebuah entitias politik, sejatinya hanya sebuah negara di atas kertas, yang secara riil belum menjadi sebuah negara dalam arti yang sesungguhnya.
Kenyataan ini semestinya juga memberikan peringatan umat Islam untuk tidak mudah terkooptasi oleh kepentingan negara penjajah. Juga peringatan kepada penguasa di manapun untuk menjalankan kekuasaannya dengan benar, penuh amanah demi tegaknya kebenaran Islam, bukan demi nafsu serakah kekuasaan dan kesetiaan pada negara penjajah. Pembuatan peraturan perundang-undangan yang bakal membungkam aspirasi rakyat, seperti RUU Kamnas dan peraturan perundangan serupa di negeri ini, mungkin sesaat akan berjalan efektif, tapi cepat atau lambat itu semua justru akan memukul balik penguasa itu sendiri.
Ketiga, Karena itu, bila kita ingin sungguh-sungguh lepas dari berbagai persoalan yang tengah membelit negeri ini seperti sebagiannya telah diuraikan di atas, maka kita harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah. Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Dzat yang Maha Baik, itulah syariah Islam dan pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik itu. Di sinilah esensi seruan ”Selamatkan Indonesia dengan Syariah dan Khilafah” yang gencar diserukan oleh Hizbut Tahrir Indonesia. Karena hanya dengan sistem berdasar syariah yang dipimpin oleh seorang Khalifah, Indonesia dan juga dunia, benar-benar bisa menjadi baik. Dengan sistem ini pula terdapat nilai transedental kesadaran akan hubungan dengan Allah SWT dalam setiap aktifitas sehari-hari yang akan membentengi setiap orang agar bekerja ikhlas, tidak terkontaminasi oleh kepentingan pribadi, golongan maupun asing. Memiliki paradigma yang jelas bahwa memimpin adalah amanah dari Allah dan syariah adalah jalan satu-satunya untuk memberikan kebaikan dan kerahmatan Islam bagi seluruh alam semesta, sehingga kezaliman dan penjajahan bisa dihapuskan di muka bumi.

Optimisme Menyongsong Era Islam
Kita tentu wajib optimis, Khilafah akan kembali tegak di Dunia Islam, termasuk di Indonesia. Alasannya: Pertama, perjuangan menerapkan syariah dan menegakkan Khilafah adalah perjuangan yang didasarkan pada keimanan (akidah Islam) dan kewajiban menjalankan seluruh syariah Islam untuk mengharapkan ridha Allah SWT. Mustahil Allah SWT mewajibkan penerapan syariah Islam dan penegakan Khilafah, kalau itu tidak mungkin dilaksanakan oleh kita, sehingga penerapan syariah dan penegakan al-Khilafah tidak lah utopis.
Kedua, tegaknya syariah dan khilafah merupakan janji Allah SWT (Lihat: QS an-Nur [24]: 55), dan Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Rasul saw juga telah mengabarkan akan kembalinya al-Khilafah ar-Rasyidah kedua setelah era penguasa diktator. Rasul bersabda: … kemudian akan ada khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah. (HR Ahmad dan ath-Thayalisi).
Ketiga, ada kelompok yang ikhlas berjuang karena Allah semata, yang beriman pada janji Allah dan membenarkan berita gembira Rasulullah saw serta berjuang siang-malam, tanpa gentar karena Allah terhadap celaan orang yang suka mencela kebenaran. Dalam hal ini, Hizbut Tahrir merupakan kelompok yang dengan serius dan bersungguh-sungguh memperjuangkan kembalinya Khilafah Islam itu.
Keempat, kesadaran umat untuk berjuang bersama-sama menegakkan Khilafah makin menguat dari hari ke hari. Semua ini merupakan hasil dari dakwah yang tak kenal lelah, bukan hasil dari berdiam diri.
Syariah Islam pasti akan diterapkan kembali dan al-Khilafah juga pasti akan tegak kembali. Itu adalah kemenangan yang besar dan kemuliaan yang agung. Namun, yang terpenting hendaknya kita semua tidak diam menunggu hal yang pasti itu, melainkan kita semua turut berpartisipasi dengan segenap potensi dan sumber daya yang kita miliki untuk mewujudkannya, sehingga kita layak mendapat kemuliaan di dunia dan pahala besar, serta keridhaan Allah SWT di akhirat.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ …
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (TQS al-Anfal [8]: 24).
Wallâh a’lam bi ash-shawâb. []


Komentar:
Menurut Samsudin Haris profesor riset LIPI, Parpol tidak lagi menjadi pilar demokrasi, tetapi berubah menjadi pilar korupsi. Mendekati Pemilihan Umum 2014, skala korupsi diperkirakan semakin meningkat karena parpol membutuhkan biaya kampanye (Kompas, 30/12/12).
  1. Dalam sistem demokrasi bagi parpol kemungkinan hanya dua: menjadi pilar korupsi atau bersekongkol dengan para cukong pemilik modal yang menanamkan investasi dengan “menyumbang” biaya politik
  2. Selama sistem politik demokrasi masih diadopsi dan diterapkan, hal itu tidak akan berubah.
  3. Politik dan politisi yang bersih dan peduli kepentingan rakyat hanya bisa diwujudkan dengan sistem politik Islam dan tentu dalam bingkai sistem al-Khilafah ar-Rasyidah.
Read More

Habiskan Anggaran Sistem Kebut Semalam


Setiap tahun perilaku menghabiskan anggaran dalam waktu singkat di penghujung tahun ini selalu berulang.

Menghabiskan anggaran di akhir tahun sepertinya sudah menjadi rutinitas tahunan di Indonesia. Ketika serapan anggaran masih relatif minim, dengan sistem kebut semalam (SKS), serapan menjadi begitu cepat, terutama menjelang akhir tahun.
Catatan Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA), berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Semester 1 terhadap kinerja anggaran kementerian, hingga pertengahan 2012 belum mencapai 50 persen. Bahkan terdapat enam kementerian yang baru menyerap anggarannya kurang dari 20 persen.
Kementerian tersebut adalah Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Kementerian Negara Pemuda dan Olah raga, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, serta Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Minimnya serapan anggaran tersebut, juga terlihat dari data Kementerian Keuangan. Secara keseluruhan realisasi belanja tahun 2012 sampai Nopember baru mencapai Rp 778 trilyun atau 72,8 persen dari pagu anggaran Rp1.069 trilyun. Dari jumlah itu, realisasi belanja barang Rp 100,6 trilyun atau 62 persen dari pagu dan belanja modal Rp 90,8 trilyun atau 51,6 persen dari pagu.
Sementara itu, anggaran transfer daerah realisasinya Rp 430 trilyun atau 89,9  persen dari pagu Rp 478 trilyun. Sedangkan realisasi penerimaan negara sebanyak Rp 1.101 trilyun atau 81,12 persen dari target Rp 1.358 trilyun. Dari jumlah itu, realisasi penerimaan pajak Rp 858 trilyun atau 84 persen. Penerimaan bukan pajak Rp 240 trilyun atau 70,4  persen dan penerima dari hibah Rp 2,9 trilyun.
Dengan serapan anggaran yang sangat rendah tersebut sudah bisa dipastikan, semua kementerian akan berlomba-lomba menghabiskan anggaran menjelang tutup tahun. Bahkan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Agus Suprijanto berani memperkirakan realisasi belanja modal itu masih mungkin akan naik sekitar 1,5 persen setiap hari hingga menjelang batas akhir tutup buku.
Pergerakan serapan belanja yang begitu lambat di awal, lalu tiba-tiba bisa melesat cepat menjelang berakhirnya tahun memang patut dipertanyakan. Apalagi kejadian ini bukan hanya pada tahun ini, tapi terus berulang setiap tahun.
Sungguh miris, karena pemerintah tidak pernah belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Bisa dipastikan penyerapan anggaran yang sangat cepat dalam waktu singkat, membuat penggunaannya menjadi tidak jelas arah dan tujuannya.
Bahkan beberapa kegiatan di sejumlah kementerian seperti dipaksakan dan terkesan asal ada. Yang pasti asal anggaran bisa habis. Parahnya lagi, lemahnya pengawasan kerap dimanfaatkan pihak tertentu mengeruk keuntungan. Rendahnya penyerapan juga cermin dari perencanaan anggaran pemerintah, baik pusat maupun daerah yang buruk.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengakui, penyerapan anggaran 2012 masih mengecewakan, meski berbagai upaya terobosan sudah dilakukan. “Penyerapan anggaran cenderung rendah dan menumpuk di akhir tahun dan selalu berulang setiap tahunnya,” ujarnya.
Guna mengurangi serapan anggaran yang rendah, pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan telah menyiapkan sejumlah langkah mendorong percepatan anggaran pada tahun 2013. Pertama, meningkatkan kapasitas pengelola satuan keuangan satuan kerja yang difokuskan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam menyusun rencana penarikan dana dan perencanaan pengadaan. Kegiatan ini meliputi sosialisasi dan pelatihan terkait penyusunan penarikan dana dan perencanaan kas.
Kedua, menyempurnakan regulasi. Saat ini Perpres No.70/2012 yang merupakan revisi Perpres No.54/2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah sudah selesai. “Dengan Perpres baru ini kita harapkan prosesnya lebih cepat, sehingga pelaksanaan kegiatan masing-masing satker penyerapan anggaran tahun 2013 lebih baik dan merata,” ujar Agus.
Ketiga, meningkatkan peranan semua pihak. Peran pemimpin Kementerian/Lembaga (K/L), provinsi dan peranan aparat pengawasan K/L, provinsi terhitung mulai 2013. Untuk itu unit pengawasan internal dan pengendalian mutu setiap K/L perlu dioptimalkan khusus dalam monitoring dalam satker yang kinerjanya rendah. (mediaumat.com, 6/1)

Read More