Namun survey terbaru yang dirilis oleh Pew Research Center (Pusat Penelitian Pew yang berbasis di amerika) pada Selasa mengungkapkan bahwa 72 persen masyarakat Indonesia mendukung Syariah Islam sebagai "hukum resmi negara" jika diberikan pilihan.
Di Asia terdapat prosentase sangat tinggi penduduk yang mendukung syariah Islam:
Pakistan (84%),
Bangladesh (82%),
Afghanistan (99%),
Indonesia (72%) ,
Malaysia (86%).
Demikian pula di Timur Tengah dan Afrika, prosentase yang mendukung syariah :
Sementara 10 negara lain yang di survey menunjukkan lebih dari 50 % penduduknya menginginkan syariah Islam.
Tentu saja hasil survey ini sangat menuai protes keras dari pengusung Demokrasi terutama dari kalangan kaum liberal sendiri.Menurut setara institut bahwa Survei dari Pew ini tidak serta merta diterima kalangan di Indonesia. Setara Institute adalah salah satu LSM pengusung ide liberalis tidak meyakini kebenaran survei dari Pew Research Center.
Irak (91%),
Palestina (89%),
Maroko (83%),
Mesir (74%),
Yordania (71%),
Niger (86%),
Djibouti (82%),
DR Kongo (74%)
dan Nigeria (71%).
Sementara 10 negara lain yang di survey menunjukkan lebih dari 50 % penduduknya menginginkan syariah Islam.
Tetapi kalau di nilai secara obyektif memang masuk akal di karenakan mayoritas penduduk indonesia adalah muslim.Sebagai seorang muslim pasti bersedia dengan legowo kalau di atur dengan sistem miliknya sendiri yaitu syariat islam yang memang memiliki kedekatan erat dengan pribadi seorang muslim.
Kalau memang ada seorang muslim menolak di atur dengan syariat islam maka perlu di pertanyakan keislamannya..Tetapi kalau non muslim yang menolak bisa di anggap wajar karena mereka memang was-was apabila syariat islam yang menjadi hukum negara indonesia.Lantaran non muslim belum memahami keindahan dari syariat islam itu sendiri.Ternyata Hasil survey ini juga di sambut baik oleh MUI.Ketua MUI KH Ma'ruf Amin sendiri mengatakan di karenakan Sebagian besar penduduk adalah Muslim, jadi saya pikir itu merupakan keinginan sebagian besar orang Indonesia memiliki Hukum Syariah," katanya kepada Jakarta Globe pada hari Rabu.
Ma'ruf menambahkan, bahwa jika Syariah adalah apa yang orang inginkan, maka pemerintah harus merespok keinginan mereka. Menurut Ketua MUI ini Syariah Islam tidak bertentangan dengan Pancasila dan tidak mengganggu keberagaman Indonesia.
"Dengan penerapan hukum Islam, hak non-Muslim tidak boleh dikurangi. Mereka harus memiliki hak yang sama. Hukum Syariah meliputi peraturan umum yang bermanfaat bagi semua orang, dan aturan-aturan khusus yang digariskan [dalam Alquran] hanya akan diterapkan untuk Muslim, "katanya.
Mudah-mudahan dengan hasil survey ini semakin jelas bahwa memang sebenarnya penduduk islam dunia terutama indonesia memang menginginkan di terapkannya syariat islam di indonesia sebagai hukum resmi negara. Mungkin karena media saja yang selama ini membungkam keinginan mayoritas penduduk indonesia sehingga yang di opinikan di berbagai media nasional adalah penduduk indonesia di arahkan supaya alergi dan menolak syariat islam..
Sudah menjadi rahasia umum bahwa media nasional kita mayoritas condong ke liberal(barat) dan tidak mau memberitakan tentang fakta islam yang sebenarnya.Kalau berita itu menguntungkan islam pasti media tidak akan meliputnya dengan berbagai alasan konyol(di bayar atau di ancam) tetapi kalau menguntungkan kaum liberal pasti di angkat dan di elu-elukan secara maksimal.
Lebih jelas lagi adalah karakter media kita bekerja sesuai pesanan asal untung besar dan tunduk kepada ancaman status hukum dunia .. meskipun membungkam kebenaran ,,,
Kemerdekaan Media kita di jajah asing dan oknum tertentu...
media milik kaum rakyat jelata "Media lokal yang menggali dan mengangkat potensi masyarakat bawah"
sumber:http://www.muslimdaily.net/
