Korban Pedofilia Para Imam Katolik


By  on February 12, 2013
pope


SEBUAH kelompok Australia yang mewakili korban pelecehan seksual dari para pastor katolik menyambut baik keputusan Paus Benediktus XVI untuk mundur, sembari mengatakan ia (Paus) sangat sedikit usaha untuk menghentikan “teror pemerkosa anak yang dilakukan oleh para Imam.”

Jaringan Korban yang Mengalami Pelecehan oleh Imam (SNAP) mengeluarkan pernyataan pada hari Senin kemarin (11/2/2013), menyerukan Paus berikutnya untuk memberikan bantuan lagi dengan menyelidiki kasus-kasus pelecehan seksual yang telah terjadi.
“Jaringan korban menyambut pengunduran diri seorang pejabat gereja dengan kekuatan besar yang telah melakukan sangat sedikit usaha untuk menghentikan teror para imam pemerkosa anak,” kata Nicky Davis, juru bicara kelompok tersebut.
Sebelumnya pada hari itu, Paus Benediktus XVI, pemimpin spiritual Katolik, mengatakan ia berencana untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada tanggal 28 Februari mendatang karena ia tidak lagi mampu melaksanakan tugasnya karena usianya yang sudah tua.
Davis melanjutkan dengan mengatakan, “Di mata banyak korban, Joseph Ratzinger (nama asli Paus) secara pribadi berbuat sangat sedikit untuk menyelesaikan kasus pedofilia, yang hal itu justru menambah jumlah korban yang sangat banyak dan secara eksponensial meningkatkan penderitaan mereka yang sudah dirugikan akibat menjadi korban pelecehan.”
Davis menambahkan, “Sudah saatnya kepala Gereja Katolik itu berhenti menyembunyikan kejahatan seks anak-anak dengan berkedok kekebalan diplomatik yang tergantung pada pernyataan seolah-olah benar bahwa vatikan negara berdaulat, bukan lembaga agama.”
Vatikan baru-baru ini menjadi sorotan atas tuduhan bahwa mereka berusaha melindungi serta menutupi kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan oleh para imam gereja.
Juga di Irlandia, sebuah kelompok yang mewakili korban pelecehan anak di lembaga Katolik, menyambut baik keputusan Paus Benediktus XVI untuk mundur setelah “ia berjanji banyak untuk menyelesaikan kasus pedofilia namun faktanya ia tidak melakukan apa-apa.(fq/islampos/prtv)